04 November 2010

...sedekah bukan untuk ditunjuk-tunjuk...


Sedekah asal kata bahasa Arab shadaqoh yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridho Allah SWT dan pahala semata. Sedekah dalam pengertian di atas oleh para fuqaha (ahli fikih) disebuh sadaqah at-tatawwu' (sedekah secara spontan dan sukarela).

Di dalam Alquran banyak sekali ayat yang menganjurkan kaum Muslimin untuk senantiasa memberikan sedekah. Di antara ayat yang dimaksud adalah firman Allah SWT yang artinya:

''Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami akan memberi kepadanya pahala yang besar.'' (QS An Nisaa [4]: 114).

Hadis yang menganjurkan sedekah juga tidak sedikit jumlahnya.

Para fuqaha sepakat hukum sedekah pada dasarnya adalah sunah, berpahala bila dilakukan dan tidak berdosa jika ditinggalkan. Di samping sunah, adakalanya hukum sedekah menjadi haram yaitu dalam kasus seseorang yang bersedekah mengetahui pasti bahwa orang yang bakal menerima sedekah tersebut akan menggunakan harta sedekah untuk kemaksiatan. Terakhir ada kalanya juga hukum sedekah berubah menjadi wajib, yaitu ketika seseorang bertemu dengan orang lain yang sedang kelaparan hingga dapat mengancam keselamatan jiwanya, sementara dia mempunyai makanan yang lebih dari apa yang diperlukan saat itu. Hukum sedekah juga menjadi wajib jika seseorang bernazar hendak bersedekah kepada seseorang atau lembaga.

Menurut fuqaha, sedekah dalam arti sadaqah at-tatawwu' berbeda dengan zakat. Sedekah lebih utama jika diberikan secara diam-diam dibandingkan diberikan secara terang-terangan dalam arti diberitahukan atau diberitakan kepada umum. Hal ini sejalan dengan hadits Nabi SAW dari sahabat Abu Hurairah. Dalam hadits itu dijelaskan salah satu kelompok hamba Allah SWT yang mendapat naungan-Nya di hari kiamat kelak adalah seseorang yang memberi sedekah dengan tangan kanannya lalu ia sembunyikan seakan-akan tangan kirinya tidak tahu apa yang telah diberikan oleh tangan kanannya tersebut.

Sedekah lebih utama diberikan kepada kaum kerabat atau sanak saudara terdekat sebelum diberikan kepada orang lain. Kemudian sedekah itu seyogyanya diberikan kepada orang yang betul-betul sedang mendambakan uluran tangan. Mengenai kriteria barang yang lebih utama disedekahkan, para fuqaha berpendapat, barang yang akan disedekahkan sebaiknya barang yang berkualitas baik dan disukai oleh pemiliknya.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang artinya;

''Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai...'' (QS Ali Imran [3]: 92).

Pahala sedekah akan lenyap bila si pemberi selalu menyebut-nyebut sedekah yang telah ia berikan atau menyakiti perasaan si penerima. Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam firman-Nya yang berarti:

''Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima.'' (QS Al Baqarah [2]: 264).

Dirangkum /disarikan dari buku Ensiklopedi Islam 


Entri ini aku tujukan khas buat seorang makhluk ciptaan ALLAH. Nama??? rasanya tidak perlu sebab akan menimbulkan pergaduhan.Aku cuma sekadar meperingati dan berkongsi agar si hamba ALLAH itu tidak terus hanyut dengan keegoan dan takbur dengan rezeki yang ALLAH berikan.Tiada kawan yang cemburu melihat kejayaan kawannya sendiri. Sikit pun tidak malah aku sebagai kawan yang tahu asal usul dan kehidupan kau dari kecil sampai apa adanya kau kini bergembira kerana sekurang-kurangnya kau telah keluar dari "kepompong" itu. Cuma satu pesanku, SILA JANGAN TAKBUR DAN JANGAN MENUNJUK-NUNJUK. AKU TAKUT SUATU MASA NANTI ALLAH AKAN TARIKH BALIK REZEKI YANG SUDAH DIA BAGI.NAUZUBILLAH.Lagipun untuk apa kau menunjuk-nunjuk sedangkan ada orang yang lebih dari kau, yang dahulu mendapatkan apa yang kau miliki kini. Tapi aku juga bersyukur kalau kau masih ada hati dan perasaan untuk menderma/bersedekah sebahagian harta yang kau miliki TAPI sila jangan takbur dan riak kerana kau telah menderma or bersedekah kerana perbuatanmu itu akhirnya akan merugikan kau sendiri. Redha dan pahala yang kejar dari ALLAH S.W.T itu tidak akan kau dapatkan.Bukankah rugi namanya??? 

Sekali lagi aku tegaskan...AKU TIDAK PERNAH CEMBURU DENGAN APA YANG KAU MILIKI...DAN APA YANG KAU DERMA OR LAKUKAN..OK KAWAN!



nota kaki tangan dan mulut: Tapi sebenarnya aku menyampah melihat perangai kau...jadi sila berubah!


No comments:

Post a Comment